Firm value mencerminkan seberapa baik pandangan investor terhadap suatu perusahaan, yang sering kali dikaitkan dengan harga saham suatu perusahaan. Dengan semakin meningkatnya firm value akan menunjukan seberapa baik manajemen mengelola perusahaan dan dianggap memiliki prospek masa depan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya firm value, yaitu environmental disclosure, hedging policy, firm size, dan capital structure pada perusahaan sub sektor property & real estate. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui environmental disclosure, hedging policy, firm size, capital structure, dan firm value. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis pengaruh environmental disclosure, hedging policy, firm size, dan capital structure terhadap firm value pada pada perusahaan sub sektor property & real estate periode 2020-2023, baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Total data observasi pada peneitian ini sebanyak 196 observasi yang di dapat dari 49 perusahaan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan Eviews 13. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa environmental disclosure, hedging policy, firm size, dan capital structure berpengaruh secara simultan terhadap firm value. Secara parsial capital structure berpengaruh negatif terhadap firm value, namun environmental disclosure, hedging policy, dan firm size tidak berpengaruh terhadap firm value. Berdasarkan hasil temuan penelitian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan infotmasi terkait environmental disclosure, hedging policy, firm size, capital structure, dan firm value. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variable independent lain seperti profitability, green accounting, dividend policy, leverage, dan sebagainya. Bagi perusahaan disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan struktur modal, khususnya dalam mengelola hutang. Hal ini dikarenakan jika perusahaan menjadikan hutang sebagai modal terbesar perusahaan dapat menimbulkan potensi risiko keuangan. Bagi investor maupun calon investor disarankan untuk mempertimbangkan perusahaan yang memiliki struktur modal yang baik. Hal ini karena perusahaan yang mempunyai hutang berlebihan akan menimbulkan risiko kebangkrutan dan tidak mencerminkan keberlanjutan.