Pressure adalah film eksperimental menggambarkan tentang tekanan psikologis yang dialami anak akibat ekspektasi, tuntutan, dan kontrol berlebihan dari orang tua. Dalam masyarakat yang menjunjung tinggi kesuksesan konvensional, anak kerap dijadikan proyeksi harapan tanpa memikirkan kondisi emosionalnya. Permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana pola asuh yang menekan dapat menimbulkan dampak psikologis yang tersembunyi, seperti ketakutan, keterasingan, dan ketidakpercayaan diri. Tujuan film ini adalah mengedukasi dan membuka ruang refleksi tentang pentingnya empati dan komunikasi dalam keluarga. Melalui pendekatan non-naratif dan simbolis, film ini menggunakan elemen visual seperti pencahayaan kontras, warna gelap, serta pergerakan kamera yang tidak terlalu stabil untuk menggambarkan ketidakstabilan emosin anak. Audio instrumental, suara repetitive, dan momen keheningan dipakai untuk menimbulkan ketidaknyamanan yang mencerminkan kecemasan batin. Temuan umum dari eksplorasi ini menunjukan bahwa tekanan dari orang tua seringkali tidak tampak secara fisik, namun berdampak besar terhadap Kesehatan mental anak. Kesimpulannya, Pressure bukan hanya karya visual, tetapi juga media reflektif yang bermanfaat bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat dalam memahami pentingnya mendukung perkembangan emosional anak.