Standar kecantikan yang dominan dalam masyarakat sering kali bersifat diskriminatif dan tidak inklusif, terutama terhadap individu dengan warna kulit gelap. Pandangan ini tidak jarang memicu perilaku bullying yang berdampak pada menurunnya kepercayaan diri serta terganggunya kesehatan mental. Tugas Akhir ini mengangkat tema self-acceptancesebagai respons kritis terhadap fenomena tersebut. Melalui pendekatan seni lukis dan penggunaan teknik mix media pada medium kaca, karya ini merepresentasikan pengalaman personal penulis dalam menghadapi tekanan standar kecantikan serta proses penerimaan diri. Karya dituangkan dalam tiga seri lukisan yang masing-masing menggambarkan tahap emosional berbeda dalam perjalanan menuju self-acceptance. Dengan visual yang bersifat simbolik, karya ini diharapkan tidak hanya menjadi ekspresi personal, tetapi juga membuka ruang refleksi bagi audiens terhadap konstruksi sosial mengenai kecantikan dan pentingnya menerima diri sendiri secara utuh.
Kata kunci: Standar kecantikan, bullying, self-acceptance, seni lukis, representasi visual