PENGARUH FENOMENA FEAR OF MISSING OUT (FOMO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK POP MART - Dalam bentuk buku karya ilmiah

NADHIL ALIEF MAULANA AL HAZMI

Informasi Dasar

92 kali
25.04.2155
000
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fenomena Fear of Missing Out (FoMO) terhadap keputusan pembelian produk Pop Mart di Indonesia. Fenomena FoMO, yang digambarkan sebagai kekhawatiran individu akan kehilangan pengalaman berharga yang dialami orang lain, semakin relevan dalam era digital dengan maraknya penggunaan media sosial. Pop Mart, sebagai perusahaan mainan asal Tiongkok yang populer, berhasil memanfaatkan fenomena ini melalui strategi pemasaran yang kreatif, terutama dengan produk blind box dan kolaborasi dengan seniman serta influencer ternama seperti Lisa Blackpink, yang memicu lonjakan permintaan dan antrean panjang di gerai fisiknya di Indonesia.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan deskriptif dan kausal untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang disebarkan kepada 400 responden konsumen Pop Mart di seluruh Indonesia, dengan mayoritas responden adalah perempuan (72%), berusia 17-25 tahun (58%), berdomisili di Jakarta (47%), dan berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa (53%). Variabel independen dalam penelitian ini adalah FoMO, yang diukur melalui empat sub-variabel: Need to Belong (X1), Need for Popularity (X2), Anxiety (X3), dan Addiction (X4). Sedangkan variabel dependen adalah Keputusan Pembelian (Y).
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa konsumen Pop Mart memiliki "keinginan yang kuat" untuk membeli produk (75% pada Need to Belong). Responden juga banyak dipengaruhi oleh "Produk Viral" (74% pada Need for Popularity), serta mengalami "Sulit Mengambil Keputusan dalam Waktu Singkat" (68% pada Anxiety) dan merasakan "Perasaan cemas dan/atau gelisah ketika tidak membeli produk Pop Mart" (55% pada Addiction). Secara keseluruhan, variabel Keputusan Pembelian menunjukkan tingkat persetujuan yang tinggi dari responden (76%), dengan "Merchant pembayaran yang beragam" menjadi faktor pendorong utama (80%).
Uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas (nilai VIF < 10 dan toleransi > 0.1 untuk semua sub-variabel FoMO), dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji hipotesis simultan (Uji F) menunjukkan bahwa FoMO secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Pop Mart (F hitung 71,155 > F tabel 3,01; sig. 0,000 < 0,05). Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,419 atau 41,9% menunjukkan bahwa 41,9% variasi dalam keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh empat sub-variabel FoMO, sementara sisanya 58,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Secara parsial (Uji t), sub-variabel Need to Belong (t hitung 9.221, sig. <0,001) dan Anxiety (t hitung 4.725, sig. <0,001) memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Namun, Need for Popularity (t hitung 1.118, sig. 0,264) dan Addiction (t hitung -0.963, sig. 0,336) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Penelitian ini menegaskan peran FoMO dalam membentuk perilaku pembelian, khususnya dalam konteks keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh emosi dan tren.
 
Kata Kunci: Fear of Missing Out (FoMO), Need to Belong, Need for Popularity, Anxiety, Addiction, Keputusan Pembelian.
 

Subjek

CONSUMER BEHAVIOR
 

Katalog

PENGARUH FENOMENA FEAR OF MISSING OUT (FOMO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK POP MART - Dalam bentuk buku karya ilmiah
 
xii, 152p.: il,; pdf file
indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

NADHIL ALIEF MAULANA AL HAZMI
Perorangan
Aditya Wardhana
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Administrasi Bisnis
Bandung
2025

Koleksi

Kompetensi

  • KBI452 - TUGAS AKHIR

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini