Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang tanpa sadar membawa beban emosional dari masa lalu salah satunya adalah rasa bersalah. Perasaan ini sering muncul ketika seseorang menyadari keputusan atau kesalahannya, yang pada akhirnya memengaruhi cara dia memandang diri sendiri, orang lain, dan masa depan. Fenomena ini sangat umum terutama di kalangan generasi muda yang terbiasa hidup dalam budaya instan: serba cepat, serba mudah, tapi sering kali melupakan konsekuensi. Melalui tugas akhir berjudul “The Mistake Whisper”, ini menggambarkan pergulatan batin seseorang yang terus dihantui rasa bersalah. Karya ini diwujudkan dalam bentuk video stopmotion yang dipilih bukan sekadar untuk aspek visual, tetapi juga sebagai medium artistik yang mampu menghadirkan kesan retak, potongan, dan patahan seperti jiwa yang terluka oleh penyesalan. Dengan kombinasi elemen visual simbolik dan desain audio yang dirancang khusus, karya ini mengajak penonton ikut merasakan keresahan, kegelisahan, dan perjalanan tokoh utama untuk berdamai dengan dirinya sendiri. Harapannya, karya ini bisa menjadi pengingat dan pembuka diskusi tentang bagaimana kita memproses rasa bersalah, bagaimana dampaknya pada kehidupan, dan bagaimana seni dapat menjadi jembatan untuk mengungkapkan pergulatan yang selama ini sulit diungkapkan dengan kata-kata.