Abstrak
Minat generasi muda terhadap pembelajaran Aksara Jawa saat ini semakin berkurang. Hal ini menjadi tantangan besar karena materi pembelajaran yang ada sering kali dianggap sulit dipahami dan kurang menarik. Media pembelajaran tradisional yang monoton membuat siswa kehilangan minat, sehingga diperlukan inovasi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan relevan. Penting untuk mengembangkan aplikasi berbasis teknologi yang dapat membantu siswa memahami Aksara Jawa dengan cara yang lebih menarik. Pendekatan tradisional saat ini memiliki banyak keterbatasan, seperti kurangnya dukungan visual dan minimnya interaktivitas. Dengan inovasi berbasis teknologi, pembelajaran dapat dibuat lebih menarik sekaligus mendukung upaya pelestarian budaya lokal. Penelitian ini menggunakan metode Child-Centered Design (CCD) yang berfokus pada kebutuhan siswa kelas 4 SD Negeri 1 Grendeng. Prosesnya meliputi identifikasi kebutuhan pengguna, perancangan aplikasi interaktif, dan evaluasi menggunakan User Experience Questionnaire (UEQ). Evaluasi ini mengukur enam aspek utama, yaitu Attractiveness, Perspicuity, Efficiency, Dependability, Stimulation, dan Novelty. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pembelajaran ini mendapatkan respons yang sangat positif dari pengguna. Skor tinggi diperoleh pada aspek Stimulation (2,18), Efficiency (2,03), kemudian, Attractiveness (2,02), yang masuk kategori Excellent. Aspek Dependability (1,68) dan Novelty (1,50) berada pada kategori Good dan Perspicuity (1,23) masuk dalam kategori Above Average. Selain itu, penggunaan aplikasi meningkatkan nilai rata-rata siswa pada UAS dibandingkan dengan UTS. Penelitian ini memberikan kontribusi nyata dengan menciptakan aplikasi pembelajaran yang mendukung pemahaman siswa terhadap Aksara Jawa sekaligus berperan dalam pelestarian budaya lokal.
Kata kunci: aksara jawa, pembelajaran interaktif, child-centered design, pengalaman pengguna, pelestarian budaya