Indonesia memiliki kekayaan cerita rakyat yang berfungsi sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan budaya. Namun, cerita-cerita ini semakin kehilangan relevansi, terutama di kalangan remaja salah satunya Gen Z, akibat perubahan preferensi konsumsi media yang dipengaruhi oleh globalisasi. Penyampaian cerita rakyat dalam format tradisional menjadi kurang efektif dan terancam dilupakan. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini bertujuan memperkenalkan kembali cerita rakyat "Raden Burniat" kepada remaja Bengkulu melalui media yang lebih relevan, yaitu komik digital. Dengan menggunakan pendekatan desain berbasis "Design Thinking", penelitian ini merancang komik digital yang sesuai dengan minat dan kebiasaan konsumsi media remaja Bengkulu. Tahapan penelitian mencakup wawancara dengan pakar budaya untuk menggali esensi cerita rakyat, kuesioner untuk memahami preferensi media remaja, dan pengembangan prototipe komik digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa format komik digital berpotensi meningkatkan minat remaja terhadap cerita rakyat lokal sekaligus mendukung pelestarian nilai-nilai budaya Bengkulu.