UMKM Ibunmanis Coklat merupakan salah satu pelaku bisnis yang bergerak di industri makanan dan termasuk kedalam perusahaan skala Usaha Kecil Menengah dengan menghasilkan produk makanan yaitu coklat batang dan cokelat isi. Didapatkan dalam 1 tahun total loss supply sebesar 33% dari target demand yang harus dicapai. frekuensi kejadian keterlambatan bahan baku utama terjadi sebanya 51 kali dalam setahun, sedangkan untuk bahan baku penunjang terjadi sembilan kali keterlambatan dan untuk bahan kemas terjadi sebanyak satu kali dalam setahun. Oleh sebab itu, penelitian ini merujuk kepada permasalahan yang terjadi pada bahan baku utama. terjadi loss production sebanyak 10 kali dalam setahun. Terdapat tiga isu, yang pertama adalah isu pemesanan yang tidak tentu, isu bahan baku terlambat, isu terjadinya defect pada proses produksi. UMKM Ibunmanis coklat ingin meningkatkan kinerja dalam memproses pemasokan bahan baku yang disediakan oleh supplier melalui perbaikan proses rantai pasok yang ada dengan menganalisis risiko sehingga dapat dimonitoring proses rantai pasok yang ada di UMKM Ibunmanis coklat. Hal tersebut adalah yang melatarbelakangi penelitian ini untuk menganalisis risiko-risiko yang terjadi dalam rantai pasok UMKM Ibunmanis coklat untuk mengetahui risiko dan melihat peluang pengambilan keputusan pada aktivitas rantai pasok yang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan pemetaan proses bisnis UMKM Ibunmanis Coklat yang mengacu pada SCOR 12.0, diidentifikasi dan analisis potensi risiko pada rantai pasok UMKM Ibunmanis coklat, sehingga didapatkan 24 risk event dan 29 risk agent. Berdasarkan output dari model HOR 1 dan analisis pareto, maka didapatkan 80% risk agent prioritas di mana temuan risk agent pada rantai pasok UMKM Ibunmanis coklat memerlukan tindak mitigasi untuk mengurangi 20% penyebab risiko yang terjadi. Dari model HOR 2 didapatkan strategi mitigasi prioritas yaitu mengintegrasikan perencanaan dengan penjadwalan. Hasil rancangan supply chain risk management didapatkan KPI untuk mengukur masing-masing risk agent prioritas yang telah dinormalisasikan menggunakan snorm de boer. Dalam monitoring risiko tersebut divisualisasikan indikator kinerja dari metrik penyebab risiko prioritas yang disah diidentifikasi sebelumnya, menampilkan data historis sebagai acuan dampak risiko prioritas yang perlu tindakan khusus, dan menampilkan rekomendasi mitigasi yang dapat dilakukan dalam menghadapi risiko tersebut.
Kata Kunci : Manajemen Risiko, Mitigasi Risiko Rantai Pasok, SCOR, House of Risk.