Salah satu komoditas perkebunan yang sangat penting bagi perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia lapangan kerja, pendapatan, dan devisa negara, adalah kulit kayu manis, salah satunya di daerah penghasil kayu manis yaitu Desa Renah Pemetik Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Dalam proses produksi kulit kayu manis terdapat beberapa tahapan-tahapan penting, salah satunya mengikis kulit kayu manis. Permasalahan yang dimiliki pada saat proses pengikisan kulit kayu manis adalah rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada bagian tubuh seperti lengan, bahu, punggung, atau leher dari operator atau petani. Gejala tersebut erat terkait dengan masalah Musculoskeletal Disorders (MSDs). Tujuan dari penelitian ini adalah merancang kursi kerja ergonomis yang dibutuhkan operator pengikis kulit kayu manis untuk mengurangi risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs). Dalam menganalisis dan memperkuat permasalahan operator digunakan assessment berupa NBM, GOTRAK, dan RULA. Perancangan produk menggunakan metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) dengan kebutuhan pengguna yang diperoleh dari operator pengikisan kulit kayu manis. Hasil dari assessment RULA pada kondisi awal sebesar 6 terjadi penurunan menjadi 1. Nilai tersebut berarti postur kerja aman digunakan dalam jangka waktu lama. Hasil rancangan terbukti sudah memenuhi kebutuhan dari pengguna. Produk memberikan kenyamanan yang ditandai dengan keberadaan bantalan yang digunakan sebagai dudukan oleh operator dengan material memory foam, ukuran produk yang disesuaikan dengan ukuran tubuh operator (data antropometri) dan data kebutuhan part produk dengan material yang tahan lama. Mekanisme produk yang memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaan bagi operator. Serta harga yang terjangkau oleh operator sebagai pengguna produk hasil rancangan.