Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mengadopsi Enterprise Resource Planning (ERP) dalam penerapan e-Government. Penerapan ERP dalam e-Government diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas pelayanan publik. Metode yang digunakan adalah Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS) yang dikombinasikan dengan pendekatan framework STOPE (Strategy, Technology, Organization, People, & Environment). Penelitian ini mengevaluasi pengaruh lima variabel utama terhadap kesiapan ERP di Kabupaten Indramayu, yaitu strategy, technology, organization, people, dan environment. Hasil Penelitian menunjukkan variabel strategy (STR) memiliki pengaruh positif sebesar 0,171 tetapi lemah dan tidak signifikan dengan p-value 0,056 terhadap kesiapan ERP. Variabel technology (TECH) bahkan menunjukkan pengaruh negatif sebesar -0,116 serta p-value sebesar 0,209. Sebaliknya, variabel organization (ORG) positif dengan 0,490 dan p-value sebesar 0,000 serta variabel people (PEOP) positif sebesar 0,240 dan p-value senilai 0,001 yang berarti memiliki pengaruh yang sangat signifikan dan positif. Variabel environment (ENV) menunjukkan pengaruh positif dengan nilai 0,029 dan p-value sebesar 0,638 yang sangat lemah dan tidak signifikan. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa kesiapan ERP dalam adopsi e-Government di Kabupaten Indramayu terutama dipengaruhi oleh faktor internal, seperti dukungan manajemen dan kesiapan sumber daya manusia. Faktor strategi, teknologi, dan lingkungan meskipun memberikan kontribusi signifikan, namun dapat memberikan kontribusi tanpa dukungan kuat dari faktor internal.