Data dari Riset Kesehatan Dasar 2013 menyatakan hanya 25,1% remaja Indonesia yang mendapatkan pendidikan seksualitas. Penelitian yang sama menemukan bahwa sebanyak 60,6% remaja di Jakarta belum mendapatkan pendidikan seksualitas. Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jakarta tahun 2020 menunjukkan hanya sekitar 226.469 remaja yang pernah menerima pendidikan seksualitas. Pendidikan seksualitas seharusnya disampaikan baik melalui jalur formal maupun informal. Kurangnya pendidikan seksualitas dapat memicu pergaulan seks bebas, yang berdampak negatif pada kehidupan remaja.
Metodologi penelitian kualitatif dilakukan dalam penulisan laporan ini. Sumber pengumpulan data menggunakan metode wawancara yang dilakukan dengan narasumber ahli yang merupakan dokter spesialis Obgyn dan narasumber remaja putri yang sesuai dengan target sasar, studi pustaka, dan jurnal kesehatan.
Perancangan strategi kreatif yang terencana dapat menggunakan media website untuk menarik minat remaja putri dalam memperkenalkan pendidikan seksualitas. Media website ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka akan pentingnya memahami pendidikan seksualitas.
Kata Kunci: Pendidikan Seksualitas, Remaja Putri, Media Website