Pacaran merupakan suatu bentuk hubungan sosial antar individu karena adanya ketertarikan khusus dan dibangun atas dasar komitmen. Namun, dalam hubungan berpacaran remaja tidak jarang ditemukan toxic relationship yaitu hubungan beracun yang menguntungkan satu pihak saja, sementara pihak lainnya dirugikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dimensi inclusion, control, dan afeksi dalam teori FIRO mempengaruhi perilaku sosial mahasiswa korban toxic relationship. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini memperoleh 1) Inklusi dimulai ketika salah satu pasangan melakukan isolasi terhadap kehidupan pasangan lainnya yang berakhir dengan adanya kekerasan verbal dan fisik, 2) Kontrol dalam penelitian ini ialah pembatasan dalam beraktivitas yang melibatkan manipulasi secara emosional untuk mempengaruhi korban, 3) Afeksi pada hubungan toxic terjadi karena adanya salah satu pasangan yang merasa berkuasa atas kehidupan pasangannya sehingga melakukan kontrol yang berlebihan dan mendominasi kehidupan pasangannya. Perlu adanya program maupun kampanye mengenai kesadaran akan hubungan toxic dan dampaknya bagi perilaku individu, hal ini dapat membantu dalam mengenali dan dapat menghindar agar hubungan yang dijalani masuk ke dalam toxic relationship.