Aroma Kahuripan merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang food and beverage pada minuman kopi. Bahan utama yang digunakan untuk memproduksi suatu minuman Aroma Kahuripan adalah sebuah konsentrat kopi. Aroma Kahuripan perlu melakukan produksi konsentrat kopi untuk memenuhi permintaan pelanggan. Setelah melakukan peninjauan, ternyata terdapat keterlambatan pada proses pengiriman konsentrat kopi. Hal ini menyebabkan adanya complaint dari pihak store dan biaya operasional pekerja meningkat. Penggunaan Process Activity Mapping dilakukan untuk melihat terdapat pemborosan yang terjadi pada lini produksi. Setelah melakukan observasi didapatkan bahwa terdapat waste motion yang menjadi salah satu waste paling besar pada proses produksi konsentrat kopi. Untuk memperbaiki waste motion yang terjadi, terdapat usulan penerapan 5S sebagai aktivitas yang dapat mengurangi gerakan yang tidak memiliki nilai tambah. Adanya usulan aktivitas 5S, akan dilakukan uji percobaan untuk melihat waktu proses produksi setelah usulan. Melalui Value Stream Mapping future state, didapatkan lead time usulan sebesar 796,14 detik. Sehingga gap waktu antara eksisting dengan setelah melakukan uji coba sebesar 26%. Selain itu, dengan menggunakan Process Activity Mapping dengan aktivitas 5S, terdapat penurunan aktivitas non value added sebesar 100%. Dengan adanya usulan tersebut, Aroma Kahuripan dapat meminimasi pengeluaran sebesar 34% jika tidak ada keterlambatan dengan demand 5 liter.
Kata Kunci : Kopi, Waste, Process Activity Mapping, Value Stream Mapping, 5S, Lean Manufacturing.