Peningkatan ancaman serangan jaringan, terutama serangan flooding yang dapat mengganggu kinerja jaringan dan layanan yang ada. Flooding dapat menyebabkan hilangnya ketersediaan dan kendala pada layanan jaringan, sehingga dapat mengganggu aktivitas dari layanan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan sistem pendeteksi serangan flooding data menggunakan Snort pada jaringan IT Telkom Surabaya. Untuk membangun sebuah sistem pendeteksi dalam mengurangi flooding data dengan snort menggunakan metode IDS, dapat dilakukan dengan Software Snort yang berbasis Host-based IDS. Penelitian ini melibatkan instalasi dan konfigurasi IDS menggunakan tools Snort pada server, penggunaan Telegram Bot API untuk mengirimkan notifikasi serangan ke pengguna, serta uji coba serangan flooding pada jaringan lokal. Pada penelitian ini penyerangan dilakukan melalui serangan TCP Flood, UDP Flood, dan ICMP Flood pada jaringan lokal. Output jika terjadinya flooding akan menghasilkan notifikasi pada telegram, Hasil percobaan menunjukkan bahwa Snort memiliki kemampuan yang baik dalam mendeteksi berbagai jenis serangan flooding. Hasil dari penelitian ini berupa analisis efektifitas Snort dalam mendeteksi dan melindungi jaringan dari serangan flooding data. Snort mampu mendeteksi serangan SYN TCP Flood dengan tingkat efisiensi sebesar 48.19%, UDP Flood sebesar 35.95%, dan ICMP Flood sebesar 56.00%. Peningkatan periode waktu pengujian menjadi 10 menit menghasilkan peningkatan efisiensi pendeteksian, yaitu 72.68% untuk SYN TCP Flood, 67.73% untuk UDP Flood, dan 89.99% untuk ICMP Flood. Kesimpulan daroi penelitian ini adalah Snort merupakan solusi yang efektif dalam mendeteksi dan melindungi jaringan dari serangan flooding data. Meskipun efisiensi pendeteksian berbeda-beda pada setiap jenis serangan, Snort dapat memberikan perlindungan yang memadai dan dapat diandalkan untuk mengatasi ancaman serangan jaringan.
Kata Kunci: Snort, Flooding Data, Snort Efisiensi.