Seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa di Kampus ITTelkom Surabaya, maka
bertambah pula jumlah kendaraan bermotor yang memasuki area kampus. Dampaknya, emisi
gas buang yang mengandung polutan bertambah dan mempertinggi pencemaran udara oleh gas
karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan Nitrogen Oksida (NO). Banyak upaya
untuk mereduksi emisi gas buang kendaraan bermotor ini salah satunya dengan membangun
ruang terbuka hijau. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar emisi gas buang
kendaraan yaitu CO2 di lingkungan ITTelkom Surabaya dengan memanfaatkan teknologi
Internet of Things (IoT), serta memprediksi kadar penyerapan CO2 oleh tanaman, sehingga
dapat dianalisis apakah ruang terbuka hijau di area parkir IT Telkom Surabaya telah berfungsi
secara optimal, melalui gap antara kadar emisi CO2 dan daya serap CO2 oleh pepohonan yang
ada melalui sebuah metode prediksi. Dalam pelaksanaannya akan dirancang alat berbasis IoT,
menggunakan Wemos D1 R2 yaitu salah satu arduino compatible development board dengan
basis chip SoC Wifi ESP8266 yang dihubungkan dengan sensor MQ135 untuk mendeteksi gas
CO2 di udara. Dalam proses kerjanya, mikrokontroler akan diberi sebuah source code yang
berisi perintah untuk melakukan pendeteksian gas dengan periode waktu tertentu, kemudian
data akan dikirim ke dalam cloud melalui jaringan internet. Data yang didapat dari hasil
monitoring akan ditampilkan pada platform antares. Adapun pengumpulan data guna
menunjang penelitian ini yaitu berupa referensi terkait kadar CO2 yang dapat diserap oleh pohon
yang ada di lingkungan ITTelkom Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
rancangan dan implementasi alat pemantauan kadar gas CO2 berbasis IoT menggunakan sensor
MQ135 di lingkungan ITTelkom Surabaya telah berhasil untuk memantau dan mengukur emisi
CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor di area kampus selama lima hari aktif kerja
kampus dihari senin hingga jumat dimulai dari pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Selain itu
hasil analisis, ditemukan bahwa nilai keaneragaman jenis tanaman di area parkir masih
tergolong rendah yaitu 0.978, namun keberadaan ruang terbuka hijau di area parkir ITTelkom
Surabaya telah memberikan dampak yang baik dalam mereduksi kadar emisi gas CO2.
Meskipun tidak terlalu jauh gap antara kadar CO2 dan sisa daya serap tanaman masih terdapat
gap antara kadar emisi CO2 dan daya serap CO2 oleh pepohonan, namun ruang terbuka hijau
dia area parkir ITTelkom Surabaya telah memberikan kontribusi yang positif dalam memitigasi
dampak pencemaran udara oleh gas CO2.
Kata Kunci: Antares, CO2, IoT, MQ135, Wemos D1 R2.