Tingginya minat wisatawan mengunjungi Bandung destinasi wisata menyebabkan seringnya
terjadi okupansi pada fasilitas akomodasi pada akhir pekan. Banyak bangunan bersejarah di Kota
Bandung tidak dikelola dengan baik. Hal ini disebabkan oleh perubahan fungsi dan penampilan
bangunan cagar budaya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perda No. 19 Tahun
2009 tentang Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya (Firmansyah,2014). Kenyataan
lainnya, bahwa secara perlahan-lahan, bangunan-bangunan bersejarah di Kota Bandung mengalami
kehilangan.Permasalahan lain yang diambil dari beberapa keluhan dan masukan pada kuesioner yang
telah dibagikan adanya keterbatasan kapasitas ruang duduk pada area lobby sehingga pada hari libur
banyak tamu yang berdiri saat menunggu check in berlangsung. Permasalahan selanjutnya pada
eksisting denah yang didapat terdapat organisasi ruang yang kurang baik pada tata letak hotel tersebut.
Metode yang digunakan dalam perancangan adalah a) Observasi Langsung, b) Wawancara, c)
Kuesioner, d) Data Sekunder, e) Studi LiteraturTerciptanya hotel dengan penggayaan art deco dimana
adanya ketertarikan wisatawan pada bangunan bersejarah, sehingga adanya peningkatan untuk
menginap di hotel bintang 4 yang bergaya art deco tersebut.Agar minat wisatawan akan mengalami
peningkatan karena adanya fasilitas yang mendukung dalam objek pariwisata. Terciptanya organisasi
ruang yang baik sehingga dapat meningkatkan efektivitas sirkulasi pengguna perancangan baru yang
bertujuan meperluas pasar, serta menciptakan interior city hotel bintang empat yang bisa menarik
wisatawan menginap dengan adanya penggayaan art deco yang disesuaikan pada lingkungan sekitar
dan dapat menjadi salah satu bentuk wujud pelestarian warisan dari peradaban Belanda di Indonesia
yang harusnya dipertahankan.