Sektor transportasi di Indonesia terus berkembang sangat cepat. Dengan program pemerintah yang mendukung percepatan akomodasi di bidang transportasi. Dengan ini, dorongan peningkatan transportasi khususnya kereta api dengan keamanan dan kecepatan yang dapat menghubungkan kota di Indonesia. Seluruh kalangan masyarakat terus mendukung dan menuntut perkembangan dari transportasi di Indonesia. Oleh karena itu, telah terjadi peningkatan dalam kegiatan operasional di moda transportasi darat, yaitu kereta api.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat produktivitas perusahaan transportasi di sektor kereta api, PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada periode 2012-2021. Penelitian ini menggunakan metode Malmquist Productivity Index (MPI). Ada dua variabel yang digunakan untuk menguji tingkat produktivitas, yaitu variabel input dan output. Variabel input terdiri dari tenaga kerja dan beban operasional, sedangkan total pendapatan, jumlah penumpang, dan jumlah angkutan barang (kargo) digunakan sebagai variabel output. Penelitian ini menggunakan data time series. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan yang diperoleh pada website perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Kereta Api Indonesia tidak produktif dilihat dari nilai TFPCH dan didukung oleh TECHCH. Artinya PT Kereta Api Indonesia tidak produktif, PT Kereta Api Indonesia tidak optimal dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi dalam kegiatan operasionalnya. Meski belum produktif, PT Kereta Api Indonesia sudah efisien dalam mengelola input dan outputnya.