Abstrak : Menurut data statistik International Coffee Organization (ICO), pada tahun 2020 konsumsi kopi di Indonesia menempati posisi ke 2 dari 55 negara dengan 4.806 kantong 60 kg kopi. Perkembangan konsumsi tersebut diiringi dengan maraknya kedai kopi atau coffee shop di berbagai kota. Karena tersebarnya kedai kopi atau coffee shop baru, lapangan pekerjaan baru yaitu barista, sebutan khusus untuk peracik kopi, pun semakin dibutuhkan kehadirannya. AKSI (Asosiasi Kopi Spesial Indonesia) merupakan asosiasi pecinta kopi di Indonesia, bekerja sama dengan SCA (Speciality Coffee Association), asosiasi pecinta kopi asal Amerika, untuk menerapkan standarisasi dan seritfikasinya sebagai pupaya pengembangan dan pengetahuan mengenai kopi dan sajiannya. Salah satu upayanya dengan merancang sekolah kopi sebagai tempat pelatihan barista dan kedai kopi atau coffee shop sebagai salah satu “media” penyebaran informasi adanya sekolah kopi atau sekolah barista ini. Berdasarkan dari hasil studi banding yang dilakukan penulis di beberapa sekolah kopi, ditemukan permasalahan dari segi kenyamanan visual, akustik, serta sirkulasinya. Maka dari itu penulis menggunakan pendekatan efektifitas ergonomi agar pengguna dapat beraktifitas dengan efisien dan nyaman dengan mempertimbangkan kegiatan setiap penggunanya.
Kata kunci: sirkulasi, ergonomi, kedai kopi, sekolah kopi
Abstract : According to statistical data from the International Coffee Organization (ICO), in 2020 coffee consumption in Indonesia is in second place out of 55 countries with 4,806 bags of 60 kg of coffee. This consumption development is accompanied by the rise of coffee shops in various cities. Due to the spread of new coffee shops, new job opportunities as a barista, a special term for coffee brewers, are increasingly needed. AKSI (Indonesian Specialty Coffee Association) is an association of coffee lovers in Indonesia, working together with SCA (Speciality Coffee Association), an association of coffee lovers from America, to implement standards and certifications as an effort to develop and knowledge about coffee and its offerings. One of the efforts is to design a coffee school as a training ground for baristas and a coffee shop as a "media" for disseminating information about the existence of this coffee school or barista school. Based on the results of comparative studies conducted by the author in several coffee schools, problems were found in terms of visual comfort, acoustics, and circulation. Therefore the authors use an ergonomic effectiveness approach so that users can carry out their activities efficiently and comfortably by considering the activities of each user.
Keywords: circulation, ergonomic, coffee shop, coffee school