Perkembangan fotografi di Indonesia semakin meningkat, terlihat dari jumlah komunitas dan penggemar fotografi yang semakin bertambah, meski begitu minimnya apresiasi masyarakat terhadap karya seni fotografi dan menyebabkan karya seni fotografi belum mendapatkan apresiasi seperti karya seni lain. Karya seni fotografi kuno sudah kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat karena perkembangan fotografi yang beragam dibandingkan seni fotografi terdahulu di era tahun 1800 hingga 1900an, maka museum dapat menjadi tempat untuk mengingat kembali terhadap karya-karya seni fotografi saat masuk ke Indonesia dan sebagai wadah untuk menfasilitasi segala macam kegiatan dalam segi edukasi, konservasi dan rekreasi di bidang fotografi. Tetapi minat masyarakat untuk berkunjung ke museum tidak terlalu signifikan, berdasarkan studi literatur dan studi banding belum terdapatnya Museum fotografi di Indonesia dengan standar Nasional, yang dapat menunjang dalam kegiatan di bidang fotografi untuk para seniman, komunitas, penikmat seni fotografi, serta masyarakat. Di era modern saat ini, museum memiliki cara daya tarik tersendiri untuk menrik perhatian pengunjung dengan menggunakan display yang interaktif. Untuk mencapai fungsi museum dalam edukasi dan rekreasi, penggunaan media interaktif dan teknologi dengan interaktif display pada museum dapat membantu pengunjung dalam memahami informasi yang disampaikan dan untuk mencapai fungsi konservasi, museum fotografi ini dapat menjadi tempat untuk melindungi karya-karya seni fotografi. Selain, teknologi dapat membantu dalam mendukung fungsi konservasi museum.