Abstrak: Gaya hidup masyarakat perkotaan menciptakan keberagaman interaksi sosial dan aktivitas, hal membuat minat dan kebutuhan masyarakat urban pada pakaian semi- formal meningkat, karena pada dasarnya pakaian semi formal mendukung untuk dikenakan kapan dan dimana saja. Hal ini dibuktikan oleh eksistensi brand Lanivatti, Mashiro & co, dan Lafiye yang menjual produk semi-formal. Ketiga brand urban ini menjual produk yang ramah lingkungan dengan menggunakan material serat biograde. Berdasarkan fenomena di atas, penulis terinspirasi untuk mengembangkan produk fashion semi-formal yang ramah lingkungan namun dengan pengaplikasian pewarna alami untuk menciptakan palet warna netral yang mendukung karakteristik pakaian semi-formal.
Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara dan eksplorasi. Berdasarkan pertimbangan hasil pengumpulan data, wawancara dan observasi, pewarna alami tingi dan ketapang merupakan warna yang paling banyak digunakan dan dapat menciptakan warna netral. Penelitian ini akan menghasilkan perancangan busana semi-formal dengan penerapan pewarna alami tingi dan ketapang. Hasil akhir dari penilitian ini adalah menciptakan produk busana semi-formal yang ramah lingkungan dengan penerapan pewarna alami tingi dan ketapang, serta memenuhi minat dan kebutuhan masyarakat urban.
Keywords: urban, semi-formal, pewarna alami