Berbagai upaya mengatasi ketidakadilan untuk memperjuangkan kesetaraan gender telah disuarakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Terlepas dari upaya untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender terus disuarakan, kesenjangan gender tetap ada di masyarakat. Dominasi masyarakat patriarki yang menempatkan laki-laki di atas perempuan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya ketidakadilan gender. Film "Yuni" mengisahkan perempuan-perempuan yang mengalami ketidakadilan gender terhadap hak dan pilihan hidupnya sebagai akibat dari berlanjutnya budaya patriarki, khususnya bagi perempuan yang tinggal di masyarakat pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami makna dari bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang terdapat dalam Film Yuni. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menerapkan teknik analisis semiotika Roland Barthes, yang terdiri dari tiga tingkatan pemaknaan yaitu makna denotasi, konotasi, dan mitos. Dalam mencapai tujuan penelitian, adegan-adegan dan dialog yang mengandung ketidakadilan gender terhadap perempuan di dalam film dianalisis dan dibagi ke dalam delapan unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh-tokoh perempuan dalam Film Yuni mengalami berbagai bentuk ketidakadilan gender, termasuk marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan, dan beban ganda. Ketidakadilan gender ini terjadi karena adanya ideologi patriarki yang dianut oleh tokoh perempuan dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. Kuatnya kultur patriarki dipedesaan menyebabkan ketidakberdayaan tokoh-tokoh perempuan untuk melawan ketidakadilan yang dialaminya.
Kata Kunci: Film, Gender, Semiotika, Semiotika Roland Barthes.