Jumlah pengguna internet di Indonesia dalam rentang tahun 2021 sampai 2022 mengalami peningkatan sebesar 77,02% yang terbagi-bagi pada setiap pulau besar dan provinsi di Indonesia. Hal ini juga diiringi dengan bertambahnya penggunaan perangkat seluler untuk mengakses internet seperti media sosial dan transaksi secara digital. Dari pertumbuhan tersebut, Pulau Jawa memiliki jumlah penetrasi internet tertinggi nomor dua di Indonesia dan memiliki jumlah kontribusi internet nomor satu di Indonesia. Namun, di Pulau Jawa sendiri memiliki tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah yang memiliki skor digital safety di bawah rata-rata nasional. Secara demografis dari pengguna internet, mayoritas merupakan pelajar/mahasiswa yang aktif menggunakan internet setiap harinya baik untuk mengakses media sosial ataupun melakukan transaksi secara digital.
Saat ini dunia terus mengadopsi internet sebagai media untuk bersosialisasi, bertransaksi dan kegiatan sehari-hari lainnya. Berkembangnya penggunaan internet dengan sangat luas, tidak luput dari ancaman kejahatan siber. Pengetahuan terhadap dasar dari keamanan siber menjadi perlindungan pertama untuk setiap individu untuk mencegah terjadinya kejahatan siber. Kesadaran terhadap keamanan siber memiliki peran penting dalam penggunaan internet dan juga perangkat seluler. Dengan meluasnya lingkup penggunaan internet, maka penelitian terhadap kesadaran keamanan siber juga harus terus dilakukan dengan mengembangkan indikator-indikator penilaian terhadap kesadaran keamanan siber.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kuantitatif yang menguji teori dan indikator menggunakan angka dan analisa statistik. Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian, teknik analisa yang digunakan memiliki tujuan deskriptif terhadap fenomena yang diteliti. Fokus area yang digunakan menggabungkan teori dari penelitian terdahulu untuk menjadi indikator.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah memiliki kesadaran keamanan siber yang baik meskipun terdapat beberapa indikator yang dapat ditingkatkan dengan mengambil tindakan edukasi terhadap mahasiswa.
Penelitian ini berhasil memberikan gambaran terkait kesadaran keamanan siber pada mahasiswa di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun, masih terdapat beberapa batasan dari penelitian ini sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat menggali lebih dalam mengenai pengukuran kesadaran kemanan siber. Penelitian selanjutnya juga dapat menggali lebih jauh mengenai teknis tindakan yang paling tepat untuk meningkatkan kesadaran kemanan siber.