Rumah Makan Amalia merupakan bisnis UMKM yang bergerak di bidang food and beverage yang berdiri pada tahun 2005 di Kota Pontianak. Produk yang dijual yaitu nasi dan lauk pauk, serta ayam geprek. Penjualan dari RM. Amalia pada tahun pertama dibuka tidak mengalami peningkatan. Namun, selang beberapa tahun dibuka, penjualan mulai mengalami peningkatan hingga pada tahun 2019 pemilik RM. Amalia memutuskan untuk membuka cabang pertama yang berlokasi tidak begitu jauh dari lokasi toko pertama. Dengan jumlah pendapatan yang terus meningkat dan jarak dari lokasi toko pertama dan kedua yang tidak jauh, maka peneliti merancang apakah pembukaan cabang baru yang memiliki lokasi berbeda dari RM.Amalia layak atau tidak untuk dilakukan berdasarkan aspek pasar, aspek teknis, dan aspek finansial. Tahapan perancangan pada tugas akhir ini adalah tahap pendahuluan, pengumpulan data, perancangan, proses verifikasi, proses validasi, dan tahap kesimpulan dan saran. Dengan asumsi suku bunga, kondisi ekonomi, dan pajak, dianggap normal dan stabil saat penelitian ini berlangsung, laju inflasi sebesar 3.13% berdasarkan laju inflasi Kalimantan Barat pada tahun 2022, serta nilai MARR sebesar 8.25% berdasarkan suku bunga kredit Bank Mandiri. Berdasarkan perhitungan kelayakan pada aspek finansial, pembukaan cabang RM. Amalia layak untuk dilakukan dengan nilai NPV sebesar Rp 136,757,892, PBP pada 2.88 tahun, dan IRR sebesar 29%. Setelah dikatakan layak, perancangan pembukaan RM. Amalia dilakukan perhitungan sensitivitas dengan komponen biaya bahan baku, tingkat penjualan, biaya tenaga kerja, dan harga jual. RM. Amalia sensitif pada peningkatan biaya bahan baku sebesar 17.7%, tingkat penjualan sensitif pada penurunan sebesar 7.4%, biaya tenaga kerja sensitif pada peningkatan sebesar 34%, dan harga jual sensitif pada penurunan sebesar 6.4%.
Kata kunci: Analisis Kelayakan, NPV, PBP, IRR, RM.Amalia