Perkembangan teknologi pada saat ini mengalami perubahan yang pesat dan membuat orang harus beradaptasi. Salah satu kegiatan Freight forwarding adalah kepengurusan dokumen dalam hal ini perusahaan memanfaatkan sistem manajemen untuk memudahkan proses bisnis. Penilitian ini memilih studi kasus penggunaan sistem IFMS karena pengunaannya masih tergolong baru, sehingga diperlukan analisis dan pengkajian untuk mengetahui tingkat kesiapan dalam mengadopsi teknologi baru. Metode pengukuran yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model Technology Readiness Index (TRI). Penelitian ini menggunakan 9 responden pada PT Logistik sebagai sampelnya. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis data dengan uji nilai TRI. Adapun departemen yang dilaksanakan penilaian TRI ialah departemen Finance and Accounting, Sales, Customer Service Operation, dan juga Management. Pengujian nilai TRI pada departemen Finance and Accounting 3,25 berada pada kategori Medium Technology Readiness, nilai TRI departemen Sales 2,84 diperoleh tingkat kesiapan berada pada kategori Low Technology Readiness, pada pengujian nilai TRI pada departemen Customer Service Operation 4,31 berada pada kategori High Technology Readiness dan pada pengujian nilai TRI yang telah dilaksanakan pada departemen Management 3,06 berada pada kategori Medium Technology Readiness. Nilai TRI yang diperoleh tersebut merupakan tingkat kesiapan pegawai dalam penggunaan aplikasi IFMS.