Citra merupakan faktor penting untuk organisasi sebab citra yang baik akan memudahkan organisasi dalam mengakses kepentingan dan melibatkan pihak luar, namun jika memiliki citra negatif maka bisa berdampak ke banyak hal yang menyangkut keberlangsungan organisasi tersebut dimasa mendatang. Persaudaraan Setia Hati Terate ranting Selogiri yang berada di Wonogiri mengalami bentrok dengan Persaudaraan Setia Hati Winongo yang dampaknya mengenai masyarakat, karena peristiwa tersebut citra PSHT menjadi negatif. Penelitian ini bertujuan untuk adalah untuk mengetahui bagaimana strategi PR yang dilaksanakan oleh PSHT ranting Selogiri dalam memperbaiki citra atas krisis yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan paradigma konstruktivisme. Hasil dari penelitian ini adalah menjalankan strategi pemulihan citra dengan mencari tau penyebab kejadian perkara, upaya pencegahan kerusuhan, upaya perbaikan, upaya pemulihan citra, hubungan antar kedua organisasi pasca kerusuhan, dan perspektif masyarakat Wonogiri terhadap PSHT pasca krisis. Kesimpulan yang didapat adalah pengurus PSHT kurang memiliki skill dalam menangani krisis, penanganan krisi dilakukan dengan pedekatan secara langsung dan sederhana. Kemudian pada tahun 2022 PSHT ranting Selogiri sudah bisa menjalin hubungan harmonis dengan PSHW dan stakeholder lainya.