Kegiatan pada bidang kesehatan merupakan kegiatan yang sangat penting di kalangan masyarakat luas, terbukti berdasarkan data laporan Statstik Indonesia terdapat 11.874 unit sarana kesehatan di Indonesia pada 2021, jumlah ini naik 1,27% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 11.724 unit. Namun faktanya banyak dari unit sarana kesehatan tidak memanfaatkan hadirnya teknologi untuk menunjang bisnis mereka sehingga pasien yang ingin berinteraksi dengan dokter mengalami kesulitan untuk mencari unit pelayanan kesehatan yang ada. Jumlah pengguna internet di indonesia mencapai 338.2 juta, membuat startup Diklinik terdorong untuk mengembangkan aplikasi web agar dapat digunakan dengan mudah oleh banyak kalangan. Kegiatan yang terlalu monoton dialami oleh dokter dalam menjalankan pelayanan jasa kesehatan, faktanya dokter harus selalu pergi kerumah sakit agar bisa menjalani tugasnya. Fitur yang terdapat pada aplikasi Diklinik yaitu konsultasi dengan dokter serta fitur home care agar pasien dapat secara langsung bertemu dengan dokter dan dokter bisa menjalani tugasnya tanpa harus pergi ke rumah sakit. Dalam pengembangannya aplikasi Diklinik menggunakan bahasa pemrograman php untuk penulisan kode, framework laravel untuk mempermudah pengembangan, dan metode iterative incremental untuk membagi proses pengembangan menjadi beberapa tahapan yang jelas. Dalam penerapan metode tersebut, setiap fase menghasilkan produk berupa aplikasi berbasis web yang diuji menggunakan black box testing untuk menguji fungsionalitas aplikasi. Dengan hasil dari pengujian bahwa aplikasi web fitur home care startup Diklinik telah siap diimplementasikan untuk dapat membantu pengguna layanan kesehatan menjadi lebih mudah dalam menggunakan layanan kesehatan di dalam satu aplikasi.