Seiring dengan adanya disrupsi teknologi digital, perubahan pola pikir dan perilaku pemangku kepentingan menuju digital, juga adanya pandemi Covid-19 telah mengarahkan berbagai organisasi untuk melakukan akselerasi transformasi digital (TD). Namun, banyak terjadi kegagalan TD yang diduga disebabkan oleh tata kelola yang kurang baik. Berbagai studi sebelumnya telah menunjukkan pentingnya peranan tata kelola TI (TKTI) dalam mengoptimalkan sumber daya dan risiko terkait TI serta merealisasikan manfaat investasinya, tapi diduga belum tentu efektif untuk mengawal TD. Penelitian terkini telah berhasil mengidentifikasi pengaruh hibrida TKTI tradisional dan agile/adaptif terhadap kesuksesan TD, namun terbatas pada sektor swasta, terutama industri perbankan dan asuransi, serta belum menelusuri pengaruhnya terhadap kinerja organisasi (KO). Oleh karena itu, penelitian tentang pengaruh TKTI terhadap transformasi digital dan kinerja organisasi pada sektor publik ini dilakukan. Penelitian ini mengambil studi kasus pada kementerian A, yang telah banyak mendapatkan banyak penghargaan kesuksesan TD, dengan harapan dapat mengidentifikasi praktik terbaik untuk TKTI dan TD. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, triangulasi terhadap dokumen internal, lalu diproses dengan analisis tematik. Analisis menghasilkan 4 tema, 16 kategori, dan 97 kode serta berhasil menemukan bahwa mekanisme TKTI hibrida juga berpengaruh positif terhadap kesuksesan TD dan pencapaian target KO pada organisasi sektor publik, khususnya kementerian. Penelitian ini berkontribusi terhadap basis pengetahuan penelitian lanjutan juga menjadi referensi untuk implementasi mekanisme TKTI hibrida untuk mengawal kesuksesan TD dan KO organisasi sektor publik.