Kegiatan pengelolaan keuangan perusahaan menjadi salah satu bagian penting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan. Kegiatan mencari sumber dana berupa hutang dan pengambilan keputusan diatur dalam kebijakan hutang. Keputusan tersebut, berapa persen alokasi dari masing-masing sumber dana, dan berapa lama jangka waktunya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh non-debt tax shield (NDTS), pertumbuhan perusahaan, likuiditas, dan volatilitas laba baik secara simultan dan/atau parsial terhadap kebijakan hutang pada perusahaan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. . Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan model fixed effect untuk mengestimasi 60 sampel dari 12 perusahaan yang dipilih melalui purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NDTS, pertumbuhan perusahaan, likuiditas, dan volatilitas laba secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Secara parsial, pertumbuhan perusahaan dan volatilitas laba berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang, sedangkan NDTS dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan konstruksi bangunan di Indonesia tidak mempertimbangkan likuiditas dan non-debt tax shield sebagai pertimbangan untuk menambah atau mengurangi hutang. Selain itu, perusahaan konstruksi bangunan Indonesia dengan pertumbuhan perusahaan yang tinggi dan volatilitas pendapatan yang tinggi sebenarnya memiliki proporsi hutang yang rendah. Sehingga bagi manajemen perusahaan diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan perusahaan. Bagi investor, diharapkan memperhatikan faktor-faktor seperti tingkat pertumbuhan perusahaan dan volatilitas laba seperti yang dihasilkan penelitian sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
Kata Kunci: Kebijakan Hutang, Likuiditas, Non-Debt Tax Shield, Pertumbuhan Perusahaan, Volatilitas Laba