Menurut hasil sensus penduduk oleh BPS tahun 2020 menyatakan 56,10% penduduk Indonesia berada di pulau Jawa. Hal ini mendorong mobilitas pemerintah mayoritas dilakukan di pulau Jawa seperti bidang pendidikan. Tingkat mahasiswa perantau setiap tahunnya di Universitas Telkom meningkat salah satunya mahasiswa asal Aceh. Terjadinya perpindahan dari daerah asal ke daerah baru disebut merantau, menyebabkan pertemuan antar budaya. Jika tidak dapat beradaptasi dengan baik maka akan terjadinya gegar budaya yang berpengaruh terhadap mental dan literatur psikoanalitik. Hal tersebut berpengaruh terhadap tujuan merantau seorang mahasiswa yaitu menuntut ilmu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gegar budaya terhadap motivasi belajar mahasiswa asal Aceh di Universitas Telkom. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan 162 responden dari kuesioner online (google form) yaitu mahasiswa asal Aceh tahun masuk 2015 - 2019 di Universitas Telkom. Setelah dilakukan perhitungan ditemukan adanya nilai signifikansi (0,000) < 0.05. Dari hasil uji hipotesis thitung 15.101 > ttabel 1,974902. Maka disimpulkan Ha diterima dan H0 ditolak, maka terdapat pengaruh dari gegar budaya terhadap motivasi belajar mahasiswa asal Aceh di Universitas Telkom. Dari hasil nilai koefesien menunjukan bahwa persentase pengaruh gegar budaya terhadap motivasi belajar dapat dihitung pada koefesien determasi. Dari hasil perhitungan persentase pada variabel independen yaitu gegar budaya (X) adalah 60% sedangkan sisanya, 40% dipengaruhi variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian ini.
Kata kunci : Gegar Budaya, Motivasi Belajar, Komunikasi Antar Budaya