PT. XYZ selaku project executor sedang menjalankan sebuah proyek pengadaan infrastruktur jaringan fiber optic (FO) yaitu salah satunya proyek STTF (Shifting To The Front) distribusi wilayah Sukasari, Kabupaten Sumedang. Proyek STTF merupakan proyek percepatan pengadaan infrastruktur jaringan FTTH (Fiber To The Home) pada daerah yang memiliki demand tinggi dengan tujuan menunjang revenue agar pelanggan dapat terlayani lebih cepat dan terdiri dari 37 lokasi proyek. Berdasarkan data histori proyek yang serupa yang dimiliki PT. XYZ dan data aktivitas pada proyek STTF distribusi wilayah Sukasari, diketahui terdapat ketidaksesuaian aktivitas yang menyebabkan output proyek menjadi tidak sesuai dengan kualifikasi harapan pemilik proyek. Hal tersebut akan berdampak pada penambahan waktu pengerjaan serta biaya pada proyek.
Dengan demikian untuk menghindari faktor permasalahan seperti pada proyek serupa saat proses pelaksanaan aktivitas proyek STTF Distribusi wilayah Sukasari, maka diperlukan dokumen dalam mendukung memenuhi standar aktivitas yang harus dicapai pada proyek dengan merancang quality metrics untuk proses aktivitas proyek. Metode yang digunakan untuk merancang quality metrics tersebut yaitu menggunakan metode internal control. Perancangan quality metrics pada tugas akhir ini didukung dengan quality checklist dalam melakukan verifikasi terhadap proses aktivitas proyek.
Berdasarkan hasil proses perancangan yang telah dibuat pada tugas akhir ini yaitu quality metrics proses menggunakan internal control didapatkan hasil identifikasi kesalahan yang mungkin terjadi pada proyek atau possible error,kriteria dalam mencegah possible error atau critical success criteria serta resources dalam mendukung ciritical success criteria. Quality metrics yang dirancang pada tugas akhir ini mengidentifikasi sebanyak 140 possible error dan critical success criteria di proyek STTF distribusi wilayah Sukasari. Dilakukan perancangan terhadap quality checklist template dengan menggunakan spreadsheet dan dilakukan verifikasi terhadap aktivitas proyek menggunakan quality checklist. Sebanyak 164 butir indikator kualitas teridentifikasi pada quality checklist yang mengacu kepada komponen critical success criteria pada quality metrics. Didapatkan hasil verifikasi quality checklist dari keseluruhan proses aktivitas proyek yaitu terdapat 68 indikator aktivitas yang sudah sesuai atau dengan status “OK”, 4 indikator aktivitas yang belum sesuai atau dengan status “NOK” dan 92 indikator aktivitas yang belum dapat terdefinisi karena aktivitas belum dilakukan atau belum selesai dilakukan atau dengan status “N/A. Indikator aktivitas pada quality checklist juga melalui approval yaitu approved sebanyak 61 aktivitas yang berstatus “OK”, indikator aktivitas yang not approved sebanyak 11 aktivitas yang berstatus “NOK” maupun “OK” dan sisa dari indikator kualitas belum dapat diberikan approval karena berstatus “N/A”.
Perancangan Quality Metrics dan Quality checklist pada tugas akhir ini dapat digunakan oleh tim proyek PT. XYZ sebagai salah satu dokumen dalam meminimasi dan menghindari kesalahan saat pengerjaan aktivitas proyek dengan mengetahui setiap kriteria yang harus dicapai pada setiap proses aktivitas pada proyek STTF Distribusi wilayah Sukasari. Hasil perancangan tugas akhir ini dapat memudahkan tim proyek PT. XYZ mengelola aktivitas proyek dengan mengetahui standar proses aktivitas proyek yang harus dicapai dan dapat melakukan verifikasi terhadap setiap aktivitas proyek. Tim proyek dapat dengan mudah mengetahui setiap status pekerjaan dan dapat menaggapi indikator aktivitas yang belum sesuai pada proses aktivitas proyek dengan lebih tanggap.