Pandemi Covid-19 menciptakan banyak perubahan, salah satunya adalah sistem pendidikan di Indonesia.
Yang semula sistem pendidikan yang dilaksanakan adalah pembelajaran secara tatap muka atau datang
ke sekolah. Namun setelah pandemi, pembelajaran dilakukan secara daring dan dilaksanakan di rumah
masing-masing. Perubahan yang mendadak serta berskala nasional ini menciptakan banyak sekali opini
di masyarakat terutama opini yang berada di media sosial twitter. Pada penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis sentimen masyarakat terhadap pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 di
Indonesia dengan membandingkan metode klasifikasi SVM dan Naive Bayes. Dengan harapan dapat
mengetahui metode mana yang paling baik performansinya. Dari penelitian ini dihasilkan metode SVM
lebih baik dari pada Naive Bayes dengan nilai terbaik yang didapatkan oleh metode SVM adalah dengan
presentasi 60/40 dan tanpa menggunakan sentimen netral serta menggunakan kernel RBF mendapatkan
akurasi 0,72 atau 72%.