Fenomena revitalisasi pra-privatisasi semakin banyak terjadi pada perusahaan BUMN di Indonesia sejak tahun 2009. Sesuai dengan tuntutan Undang-Undang No. 38 Tahun 2009, maka PT. Pos Indonesia menjalankan proses revitalisasi sejak tahun 2009 untuk menghadapi masa penawaran saham perdana pada tahun 2013. Untuk meninjau langkah PT. Pos Indonesia dalam melakukan revitalisasi, peneliti berfokus pada strategi PR internal yang digunakan, terkait salah satu pilar revitalisasi PT. Pos Indonesia, yakni revitalisasi SDM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis studi kasus untuk menjelaskan strategi public relations internal yang dilaksanakan PT. Pos Indonesia selama masa revitalisasi 2009-2012. Analisis kasus ini berdasarkan konsep strategi public relations dari Morissan (2008) yang dibagi ke dalam empat tahap: penentuan masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Peneliti melakukan proses pencarian data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan juga studi pustaka.
Berdasarkan hasil wawancara, obervasi, dan studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti, analisis kemudian disusun berdasarkan lima permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu: penentuan masalah komunikasi dalam revitalisasi, perencanaan program PR internal, pelaksanaan dan komunikasi program PR internal, serta evaluasi program PR internal. Analisis tersebut disusun dengan struktur komparatif, yakni membandingkan antara hasil penelitian dengan teori dan pendapat dari praktisi PR yang menjadi triangulasi data peneliti.
Dari hasil analisis peneliti, diperoleh hasil bahwa PT. Pos Indonesia belum optimal dalam keempat tahap strategi public relations. Hal tersebut dilihat dari biasnya masalah yang ditentukan; Lemahnya peranan fungsi public relations baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan; Dan tidak adanya evaluasi program komunikasi selama masa revitalisasi
Keywords: Public Relations, Revitalisasi, Komunikasi Organisasi, Manajemen SDM, Budaya Organisasi, Sosialisasi