CV. Madera Art merupakan perusahaan produksi furnitur kayu yang mengolah kayu olahan dengan memiliki total luas lahan pabrik 1500 m2. CV. Madera Art memiliki beberapa proses untuk menghasilkan berbagai macam produk furnitur. Salah satu proses pengolahan yang dilakukan adalah pembahanan, yang merupakan suatu proses pembelahan dan pemotongan kayu dengan memperhatikan ukuran-ukuran komponen secara akurat. Dalam proses tersebut digunakan mesin single rip saw yang dapat menghasilkan debu dan serbuk kayu, hal ini mengakibatkan ruangan pembahanan menjadi kotor serta dapat mengganggu kesehatan para pekerja. Selain adanya issue tersebut, perusahaan juga memiliki target output kayu setiap hari, sehingga perusahaan sangat memperhatikan waktu optimal operasional seluruh mesin yang digunakan di perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah dust collector yang dapat menyelesaikan masalah yang terjadi pada CV. Madera Art dengan estimasi waktu pemeliharaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, pendekatan DFA menggunakan metode Boothroyd dan Dewhurst dipilih agar mampu meminimasi waktu perakitan pada saat dilakukan maintenance pada mesin dust collector. Pada penelitian ini, didapatkan dua desain yang memiliki perbedaan pada konsep rancangan serta waktu perakitan. Sebagaimana hasil dari perhitungan yang telah dilakukan, maka terpilihlah desain dust collector yang memiliki total komponen 78 buah, dengan waktu perakitan 609.83 detik serta efisiensi perakitan sebesar 33.94%. Dari pemilihan desain ini diharapkan pada saat maintenance dust collector tidak menganggu proses produksi dan memiliki waktu perakitan yang lebih singkat.