Memiliki prior knowledge merupakan suatu hal yang dibutuhkan pada proses pencarian peluang kewirausahaan. Contohnya dengan memiliki pengetahuan dan keahlian tentang big data analytics. Keunggulan big data analytics ialah dapat menjadi alat untuk memprediksi langkah antisipatif untuk menghindari suatu masalah. Dengan begitu, wirausahawan bisa menggunakan hasil temuan analisis data sebagai peluang untuk menciptakan bisnis dibutuhkan oleh banyak orang. Saat ini big data analytics banyak diterapkan pada berbagai bisnis sebagai alat untuk membuat keputusan strategis dan menciptakan keunggulan. Big data analytics telah diajarkan dan termasuk pada kurikulum program sekolah bisnis serta dapat dipelajari dengan menerapkan sistem belajar mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kerangka pemikiran yang diusulkan oleh Sedkaoui (2018). Pada penelitian tersebut, ia menyatakan bahwa big data analytics dapat membantu proses identifikasi peluang kewirausahaan pada mahasiswa. Peneliti juga melibatkan penerapan self-regulated learning (Eom, 2012) untuk menunjang pengetahuan tentang big data analytics. Temuan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi terhadap kewirausahaan di era transformasi digital dengan memanfaatkan big data analytics pada proses pencarian peluang kewirausahaan.
Objek penelitian ini ialah mahasiswa Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika angkatan 2016 dan 2017. Dalam pengumpulan data, peneliti menyebarkan kuesioner secara online dan diisi oleh sebanyak 311 responden. Metode penelitian ini ialah kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan antara lain analisis deskriptif, analisis matrix-PLS, dan analisis regresi logistik.
Setiap variabel manifes yang terlibat dinyatakan valid dan reliabel untuk digunakan pada penelitian ini. Hasil temuan menunjukkan big data analytics dapat menunjang proses identifikasi peluang kewirausahaan. Namun, untuk menciptakan wirausaha tetap diperlukan kemampuan membangun model bisnis baru. Kemampuan data analytics saja tidak akan mendorong seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Selain itu, faktor “big data learning experience” tidak memoderasi hubungan apapun pada kerangka pemikiran faktor identifikasi peluang kewirausahaan. Sehingga, untuk menjadi wirausaha baru pengalaman mempelajari big data analytics tidak perlu diperhitungkan.
Melalui penelitian ini, peneliti membuktikan bahwa kerangka pemikiran usulan Sedkaoui (2018) yang telah dimodifikasi pada penelitian ini dapat diuji lebih lanjut. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode, alat ukur, dan objek penelitian yang berbeda. Hal ini dilakukan sebagai pengujian lebih lanjut terhadap kerangka pemikiran identifikasi peluang kewirausahaan dengan memanfaatkan big data analytics. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dengan topik kewirausahaan.