Komoditas emas merupakan salah satu komoditas yang sering mengalami perubahan harga cukup signifikan pada rentang tahun 2008 – 2018. Perubahan yang terjadi pada harga emas secara signifikan ini menyebabkan tingkat fluktuasi menjadi tinggi. Tingginya fluktuasi menunjukkan bahwa tingkat volatilitas yang terjadi cukup besar sehingga potensi terjadinya kerugian akibat investasi emas menjadi besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan manajemen resiko untuk meminimalisir kerugian tersebut. Salah satu instrument derivatif yang dapat digunakan adalah kontrak opsi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penerapan kontrak opsi indeks harga emas menggunakan model Black Scholes dan GARCH dengan strategi long straddle. Pengujian dilakukan dengan melihat perbandingan hasil penghitungan nilai volatilitas historis dan volatilitas GARCH. Hasil dari penelitian ditampilkan dengan melihat perbandingan nilai persentase akar rata-rata kuadrat kesalahan (AMSE) dari kedua model tersebut. Dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa model Black Scholes memiliki pemodelan kontrak opsi indeks harga emas yang lebih baik dibandingkan model GARCH untuk jangka waktu jatuh tempo 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan. Hal ini ditunjukkan dari nilai AMSE opsi call dan opsi put pada model Black Scholes selalu lebih kecil dibandingkan model GARCH untuk masing-masing periode jatuh tempo kontrak. Selain itu, potensi terjadinya untung maksimal dengan penerapan strategi long straddle pada kontrak opsi indeks harga emas di rentang tahun 2008 – 2018 sebesar 54.98% dengan rata-rata potensi untung sekitar 25-30%.