Perkembangan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar terus berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Suatu Perusahaan atau usaha tidak akan bertahan lama apabila tidak dapat mengimbangi hal tersebut. Untuk menanggulangi hal itu, para Perusahaan atau entrepreneur diharuskan untuk selalu memiliki inovasi dalam bisnis yang dijalankannya. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Technopreneur yang terdaftar di Bandung Techno Park. Pada penelitian terdahulu Untuk menghasilkan suatu inovasi seorang entrepreneur dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu self-efficacy, prior knowledge, social network, dan perception about industrial environment opportunities. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor tersebut terhadap individual-level innovation performance dengan menggunakan mediasi opportunity recognition pada Technopreneur yang terdaftar pada Bandung Techno Park. Data dalam penelitian ini didapat melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 50 responden Technopreneur di Bandung Techno Park. Kuesioner terdiri atas beberapa peenytaan dengan jawaban berupa 5 skala likert. Metode penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan kuantitatif. Penyebaran kuesiner menggunakan teknik non-probability sampling dan analisis data menggunakan Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan variabel self-efficacy, prior knowledge, social network secara signifikan mempengaruhi individual-level innovation performance dengan mediasi opportunity recognition, sedangkan untuk variabel perception about industrial environment opportunities tidak signifikan mempengaruhi individual-level innovation performance dengan mediasi Opportunity Recognition. Kata Kunci: Technopreneur, self-efficacy, prior knowledge, social network, perception about industrial environment opportunities, individual-level innovation performance.