Minuman tradisional adalah minuman yang diwarisi manusia dari orangtuanya secara turun temurun dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti rempah-rempah, daun-daunan, dan hasil dari pepohonan, salah satu contohnya yaitu Bandrek. Bandrek adalah minuman tradisional dari Jawa barat, yang biasa dikonsumsi untuk meningkatkan kehangat tubuh. Objek yang diangkat pada penelitian ini yaitu Bandrek Abah Ciwidey yang terdapat kawasan Cimanggu. Bandrek abah sudah menjadi minuman khas Cimanggu, Ciwidey sejak tahun 1982. Diproses menggunakan bahan-bahan alami berkualitas tanpa satu pun menggunakan bahan pengawet. Pada Penjualannya kemasan Bandrek Abah dijual dalam kemasan botol botol dengan harga yang terjangkau dan mudah di dapatkan. Selain dalam kemasan botol, Bandrek Abah juga memiliki kemasan sachet dan kemasan dus kecil yang perlu di seduh terlebih dahulu. Namun ternyata ada masalah yang dihadapi Bandrek Abah yaitu kurang adanya daya tarik dari segi kemasan dan identitas visual, tentunya kemasan yang digunakan sekarang ialah belum dapat unsur visual yang mencerminkan daerah tersebut. Sadar akan potensi pasar yang besar untuk meluaskan pasar Bandrek Abah ini, perlu adanya sebuah identitas para produk minuman ini, agar masyarakat luar dan para remaja tidak meninggalkan minuman tradisional, maka digunakan metode kualitatif yang berupa pendekatan melalui observasi, wawancara serta studi pustaka. Adapun hasil yang diharapkan dari perancangan pembaharuan kemasan dan identitas visual bagi Bandrek Abah, dapat menambah minat masyarakat yang ingin membeli bandrek dengan kemasan yang menari serta meningkatkan penjualan Bandrek Abah.
Kata kunci: Kemasan, Bandrek, Bandrek Abah, Ciwidey