Pedan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Klaten dan terkenal dengan penghasil kain lurik menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di Provinsi Jawa Tengah. Kain lurik sendiri memiliki potensi yang baik jika diolah menjadi produk fashion karena memiliki warna dan motif yang beragam dan ciri khas. Namun seiring dengan berkembanganya teknologi, kini sudah ada mesin tenun yang menggunakan tenaga mesin dinamo. Dan justru berdampak pada turunnya tingkat produsen lurik yang masih menggunakan ATBM. Menenun sendiri juga termasuk salah satu kebudayaan Indonesia yang harus dilestarikan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu memperkenalkan kembali tenun lurik ATBM Pedan kepada masyarakat sehingga tenun lurik yang masih menggunakan ATBM dapat dilestarikan kembali dan mengajak anak-anak muda untuk mau mengenal kembali tenun lurik ATBM agar mudah dalam meregenerasi penenun-penenun muda. Pengumpulan data dilakukan dengan Metode kualitatif dengan cara wawancara, observasi, studi pustaka. Analisis data menggunakan analisis studi kasus. Media informasi yang akan dibuat untuk mengenalkan kembali lurik ATBM adalah penyutradaraan film dokumenter lurik yang akan menampilkan sejarah, proses pembuatan, jenis motif dan festival lurik Klaten dengan menggunakan landasan teori penyutradaraan, color grading, direct of photography dan teori film dokumenter. Hasil dari penelitian ini adalah penyutradaraan film dokumenter mengenai kondisi lurik ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di Pedan ini diharapkan bisa menjadi media informasi bagi di Kecamatan Pedan mengenai lurik ATBM, selain itu film dokumenter ini juga bisa menjadi aset budaya bagi Kabupaten Klaten.
Kata kunci : Film, Dokumenter, Tenun, Lurik