Komunikasi persuasif merupakan bagian penting dalam proses interaksi manusia
yang bertujuan untuk mengubah cara pandang, sikap dan perilaku manusia.
Komunikasi persuasif dapat diterapkan dalam berbagai bidang dan profesi yang
salah satunya adalah Juru Parkir. Juru Parkir Resmi Kota Bandung selain untuk
mengatur kendaraan juga diberi tugas sebagai fasilitator untuk mensosialisasikan
penggunaan mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE). Dalam upaya
mensosialisasikan penggunaan mesin ini dibutuhkan suatu cara agar masyarakat
mengetahui fungsi dan kegunaan serta bersedia untuk mulai membayar parkir
menggunakan mesin TPE. Penelitan ini membahas mengenai komunikasi persuasif
juru parkir sebagai fasilitator dalam penggunaan mesin terminal parkir elektronik
(TPE) di kota Bandung. Kegiatan yang dilakukan oleh juru parkir meliputi
pemberian pelayanan kepada masyarakat yang hendak memarkirkan kendaraan
hingga menjelaskan mengenai fungsi, tujuan, serta cara menggunakan mesin TPE.
Alat utama komunikasi persuasif dalam sosialisasi kepada masyarakat kota
Bandung meliputi memperkuat argumen dan bukti, daya tarik psikologis, serta daya
tarik kredibilitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma
post positivisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif
antara juru parkir dan masyarakat Kota Bandung. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan
delapan narasumber yaitu lima informan kunci, dua informan pendukung dan satu
informan ahli. Hasil penelitian menunjukan ketiga alat utama komunikasi persuasif
yaitu argument dan bukti, daya tarik psikologis dan daya tarik kredibilitas telah
diterapkan secara optimal oleh juru parkir resmi dalam sosialisasi penggunaan
mesin TPE kota Bandung.