Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan anak seusianya, biasanya stunting dapat terlihat ketika usia 24 bulan. Kondisi tersebut tejadi disebabkan oleh dua faktor yaitu,faktor langsung dan faktor tidak langsung, faktor langsung dikarenakan pasokan gizi yang tidak seimbang sejak dalam kandungan, kemudian karena pola asuh ibu yang tidak baik dan juga karena faktor penyakit yang menginfeksi anak, kemudan faktor tidak langsung dikarenakan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan pendidikan orang tua yang rendah. Permasalahan stunting ini sangat berdampak ketika anak yang terkena stunting telah mencapai usia dewasa. Namun informasi mengenai kasus stunting ini masih belum merata hingga ke daerah pelosok tanah air banyak faktor yang menghambat penyebaran informasi seperti akses informasi yang sulit didapatkan. Oleh karena itu peran masyarakat sekitar sangat diperlukan untuk membangun kepedulian pada stunting, saling membantu keluarga yang tidak mampu seperti untuk membantu melengkapi kebutuhan gizi anak keluarga tersebut. Memberikan edukasi pada masayarakat agar paham betul tentang Stunting. Dengan metode penelitian kualitatif penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan stunting seperti mencari data kasus-kasus stuning yang terjadi di daerah penelitian kemudan melakukan wawancara dengan seorang dokter agar mengetahui lebih detail permasalahan stunting itu sendiri. Dan mencari apa media edukasi yang cocok untuk semua kalangan masyarakat, kemudan Media edukasi yang dapat diberikan kepada masayarakat yaitu berupa buku ilustrasi bergambar yang dapat mudah dipahami oleh seluruh kalangan juga menarik untuk dibaca dan dilihat yang berisikan penjelasan mengenai dampak, sebab, dan akibat stunting, bagaimana cara mencegahnya.