Seorang single parent kadang kali kurang bisa menyeimbangkan waktu mereka dengan anaknya, orangtua begitu sibuk dengan pekerjaanya sehingga mengabaikan kehadiran dirinya dengan anaknya. Padahal komunikasi keluarga sangatlah penting dalam membangun sebuah hubungan diantara orangtua dan anak. Penelitian ini berjudul “Representasi Pesan Kritik Komunikasi Keluarga Single Parent dalam Film Susah Sinyal” ini menganalisis bagaimana penggambaran representasi pesan kritik komunikasi keluarga single parent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan kritik komunikasi keluarga disampaikan melalui Film ini, yang dikaji dengan menggunakan level realitas, level representasi dan level ideologi dalam Film Susah Sinyal ini.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan paradigma konstruktivisme yang menggunakan teknik analisis semiotika John Fiske berupa kode-kode televisi. Data penelitian ini berasal dari sebelas scene yang dianalisis berdasarkan scene yang termasuk dalam pesan kritik komunikasi keluarga yang dikaitkan dengan beberapa teori.
Hasil penelitian menunjukan bagaimana interaksi yang terjadi dalam keluarga Ellen sebagai keluarga single parent memiliki komunikasi yang kurang baik dengan Kiara. Tidak ada komunikasi dua arah yang berjalan dengan baik, padahal ketika sebuah komunikasi keluarga bisa berjalan dengan efektif maka akan menciptakan kedekatan emosional, pengertian, keterbukaan, keharmonisan dan kesejahteraan. Penggambaran pesan kritik sosial komunikasi keluarga single parent dalam Film Susah Sinyal, digambarkan dengan tanda yang memiliki arti tersendiri berdasarkan penggabungan kode-kode yang membentuk pesan makna yaitu penggambaran bagaimana komunikasi keluarga single parent yang buruk. Penelitian ini juga menunjukan terdapat nilai feminisme, maskulinitas, gender, patriarki, otoriter dan superioritas dalam Film Susah Sinyal.