Menentukan Perguruan Tinggi adalah suatu hal yang bukan main – main bagi anak remaja kelas 12 Sekolah Menengah Atas. Fenomena dalam menentukan Perguruan Tinggi tersebut banyak kasus orangtua yang memilihkan tempat studi lanjut untuk anaknya tetapi keinginan anak berbeda atas pilihan dari orang tuanya sehingga membentuk pola komunikasi yang berbeda dipersepsikan orangtua dan yang dipersepsikan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi keluarga yang persepsikan diantara orangtua dan anak serta mencari tahu perbedaan pola komunikasinya dengan menggunakan teori yang diciptakan oleh Fitzpatrick. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan paradigma post – positivme dengan pendekatan deskriptif komparatif. Signifikansi perbedaan yang muncul dapat diketahui menggunakan metode Man - Whitney dengan konsep dasar apabila angka menunjukkan angka <0,05 maka perbedaan yang muncul adalah signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua generasi memiliki perbedaan persepsi pola komunikasi keluarga yang dilihat dari dua dimensi yaitu dimensi percakapan (Conversation) dan dimensi keseragaman (Conformity) dan diantara keudanya memiliki pola komunikasi keluarga konsensual, protektif, pluralistik, dan laizzes – faire. Adapun signifikansi perbedaan pola komunikasi keluarga skala percakapan dan skala keseragaman menunjukkan nilai yang signifikan diantara keduanya.