Tanaman kopi adalah salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di indonesia. kulit kopi memiliki kandungan pigmen yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pewarna alam untuk tekstil yaitu pigmen tannin. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan eksperimentatif, dimana proses pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, observasi, dan wawancara. Hasil pewarnaan tanpa penambahan zat lain akan menghasilkan warna bernuansa kecoklatan pada kain dimana semakin lama proses pencelupan yang dilakukan maka warna yang dihasilkan semakin tua dan pekat. Penambahan mordan pada proses pencelupan menghasilkan warna yang lebih beragam. Mordan yang digunakan pada penelitian adalah mordan tawas dan juga mordan tunjung dikarenakan mordan inilah yang paling maksimal.Hasil warna yang dihasilkan pada proses pencelupan bergantung pada mordan, waktu, suhu, dan jumlah pencelupan. Pengolahan kain menggunakan teknik celup rintang dan juga teknik bleaching yang akan menghasilkan motif yang diinginkan. pewarna alam menggunakan limbah kulit biji kopi yang berasal dari desa Rawabogo, Ciwidey, Bandung dengan diolah secara optimal sebagai teknik mewarnai pada kain.
Kata Kunci: Limbah kulit biji kopi , pewarna warna Alami dan Fashion Craft.