Penutur Bahasa Sunda telah mengalami penurunan di Jawa Barat. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan pelajaran Bahasa Sunda telah ditetapkan sebagai pelajaran muatan lokal di Jawa Barat. Namun, minat siswa dalam mempelajari Bahasa Sunda masih rendah. Hal ini disebabkan karena buku yang masih dianggap jelek dan ditambah metode penyampaian materi yang kurang optimal. Salah satu penerbit buku pelajaran berpendapat bahwa buku pelajaran masih didesain ala kadarnya. Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan ulang buku paket pelajaran Bahasa Sunda dengan menggunakan hasil wawancara dengan pengajar mata pelajaran Bahasa Sunda, analisis dengan membandingkan beberapa buku pelajaran, dan kuesioner untuk memahami buku pelajaran yang diinginkan oleh anak sebagai pertimbangan desain. Berlandaskan pada teori desain, perancangan ulang buku pelajaran Bahasa Sunda Sekolah Dasar kelas 1 dilakukan untuk memperoleh hasil perancangan buku pelajaran yang mudah dibaca dengan tata letak elemen grafis yang dinamis serta gambar dengan gaya kartun sehingga penyampaian materi dapat dibuat lebih menyenangkan untuk anak sekolah dasar.