Pemilihan Umum atau yang biasa disebut pemilu adalah proses memilih untuk mengisi suatu jabatan tertentu. Indonesia kembali menggelar pesta rakyat tersebut yaitu Pemilihan Presiden Republik Indonesia yang digelar April 2019. Pemilu biasa kerap dikaitkan dengan kampanye. Kampanye dilakukan untuk dukungan dari masyarakat baik secara langsung atau bisa juga dengan memanfaatkan sosial media, khususnya Twitter. Twitter merupakan area yang paling cocok di mana masyarakat dan politisi mengekspresikan pandangan mereka terhadap kedua calon Presiden. Pemanfaatan twitter untuk kampanye dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan prediksi siapa yang akan memenangkan pemilu. Sehingga perlu dilakukan adanya pengelompokkan opini berupa analisis sentimen untuk memprediksi kekuatan capres lebih dini dengan cepat dan akurat. Dataset dibagi menjadi dua kelas yaitu positif dan negatif. Fitur yang digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi N-gram dan hashtag, sedangkan untuk pembobotan fitur menggunakan TF-IDF. Sebelum masuk pada proses klasifikasi, dataset dibagi menjadi dua bagian yaitu data train dan data test dengan menggunakan 10-fold-cross-validation, dan selanjutnya masuk pada proses klasifikasi menggunakan SVM. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa tingkat akurasi terbaik didapatkan oleh fitur gabungan antara N-gram dan hashtag yaitu sebesar 97.65%