Pada tanggal 22 Desember 2018 yang lalu terjadi Tsunami Selat Sunda mengakibatkan Provinsi Banten atau lebih tepatnya di Kota Cilegon mengalami dampak yang cukup besar terutama di sebagian wilayah Pantai Anyer serta daerah Pelabuhan Merak. Hal ini juga sudah pasti berdampak pada penurunan sektor pariwisata Kota Cilegon. Bencana alam ini juga mengakibatkan destinasi wisata yang berada di dekat dengan laut terkena dampaknya, beberapa fasilitas hancur dan perlu waktu untuk perbaikan fasilitas tersebut. Namun ada beberapa yang tidak terlalu terkena dampak yang besar dari Tsunami Selat Sunda ini, yaitu destinasi wisata Pulau Merak Kecil. Pulau Merak Kecil secara fasilitas masih sangat bagus dan tidak mengalami kerusakan yang parah akan tetapi pulau ini tetap mengalami penurunan jumlah pengunjung. Hal ini dikarekanan masyarakat atau wisatawan masih takut untuk datang atau mengunjungi kawasan ini pasca Tsunami Selat Sunda. Oleh karena itu, perlu dibangun atau dirancang sebuah citra baru destinasi wisata Pulau Merak Kecil pasca Tsunami Selat Sunda agar masyarakat dan calon wisatawan tertarik kembali untuk datang dan mengunjungi kedua pulau ini. Selain itu juga Pulau Merak Kecil ini perlu adanya perancangan identitas visual untuk menarik peminat karena pulau ini belum memiliki identitas visual sama sekali dan juga media promosinya. Dengan adanya permasalahan yang sudah disebutkan di atas menjadi tujuan dari penelitian ini. Penelitian di daerah kota Cilegon dan sekitar Pulau Merak Kecil menggunakan metode data pustaka, observasi, wawancara dan kuesioner serta menggunakan analisis matriks perbandingan.
Kata kunci : Destinasi Wisata, Pulau Merak Kecil, Identitas Visual, Pasca Tsunami Selat Sunda