Indonesia memiliki beragam teknik menghias kain, salah satunya adalah motif ceplok khas Jambi. Motif ceplok khas Jambi yang paling populer, yaitu motif “Angso Duo” yang juga menjadi ikon dari Kota Jambi, adalah motif yang tidak berangkai antara motif satu dengan motif lainnya. Motif ini memiliki kandungan pesan yang cukup mendalam yaitu nilai kerukunan dan kesetaraaan gender, kegigihan dan kesabaran dalam berusaha, serta nilai keselarasan antara sesama manusia sebagai mahluk yang dimuliakan. Penerapan motif “Angso Duo” hingga saat ini hanya ditemukan pada busana formal seperti seragam kerja dan hiasan kepala. Penulis melihat peluang bahwa motif ini memiliki potensi untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan menerapkannya pada busana wanita untuk kalangan dewasa awal yang aktif berkegiatan. Metode penelitian dilakukan dengan cara kualitatif, dengan cara melakukan wawancara dengan pengrajin batik di wilayah Seberang Kota Jambi, bersama narasumber yaitu : Ibu Soraya selaku pengurus Yayasan Bina Lestari Budaya Balai Kerajinan Rakyat Jambi “Selaras Pinang Masak” untuk mengetahui peminatan pasar terhadap motif “Angso Duo”, melakukan studi literatur terhadap berbagai buku dan jurnal, melakukan observasi dengan mengunjungi beberapa pengrajin batik Jambi dan toko yang menjual pakaian dengan motif “Angso Duo” dan melakukan eksplorasi pengembangan visual motif “Angso Duo” dengan teknik surface design menggunakan teknik digital printing. Bertujuan untuk mengeksplorasi motif “Angso Duo” dan mengaplikasikannya kedalam produk busana semi-formal dengan kemasan modern namun tetap memiliki unsur kebudayaan Jambi agar motif tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Kata kunci : Motif, “Angso Duo”, Busana wanita.