Teh biasa disajikan sebagai minuman memiliki khasiat antioksidan yang dapat melindungi sel tubuh dari efek radikal bebas. Untuk jenis teh hitam ortodoks, teh harus melalui proses pengolahan yang terdiri dari lima tahapan yaitu pemetikan, pelayuan, penggilingan, sortasi, dan pengemasan sebelum disajikan sebagai minuman. Salah satu pabrik yang menggunakan sistem ortodoks adalah perkebunan teh Malabar di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Umumnya masyarakat Kota Bandung menikmati teh berdasarkan rasa tanpa mengetahui khasiat, proses pengolahan, dan jenis teh yang diproduksi oleh perkebunan lokal. Fenomena tersebut dapat disaksikan di kafe atau restoran bahwa pengunjung dengan finansial terbatas akan memilih minuman teh sebagai pemanis karena harganya yang terjangkau. Sedangkan untuk pengunjung dengan finasial lebih biasanya memilih kopi karena terobsesi oleh media budaya populer. Remaja berusia 13-17 tahun memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi. Maka dari itu, untuk menanamkan kesadaran bahwa minuman teh memiliki khasiat yang baik diperlukannya media informasi tentang proses pengolahan teh agar remaja menghargai setiap proses pengolahan teh sebelum dapat menikmati minuman teh beserta khasiat yang terkandung di dalamnya. Media yang dirancang adalah animasi motion graphic interaktif sebagai media informasi. Perancangan karakter animasi berdasarkan hasil data dari penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan tinjauan pustaka yang sudah dianalisis. Karakter yang dirancang adalah representasi dari petugas di perkebunan dan pabrik sehingga remaja akan merasa seperti berinteraksi secara langsung.