PT. Pindad (Persero) merupakan perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan produk militer dan komersial. Produk non militer yang dihasilkan salah satunya adalah alat berat “Pindad Excava 200”. Berdasarkan analisis melalui data rencana produksi dan produksi aktual tahun 2017 dan 2018, diketahui bahwa target yang ditentukan tidak dapat tercapai. Ketidaktercapaian tertinggi terjadi di bulan September tahun 2017 yaitu 87%. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan pendekatan lean manufacturing dengan pemetaan Value Stream Mapping (VSM) current state untuk mengetahui aliran dari proses produksi dari komponen hingga menjadi produk jadi. Berdasarkan hasil pemetaan VSM didapatkan hasil lead time yaitu 4567,39 menit dan waktu aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah yaitu 733,54 menit. Sehingga dilakukan identifikasi lebih lanjut dengan menggambarkan keseluruhan tampilan aktivitas dalam proses produksi menggunakan Process Activity Mapping (PAM ) current state diperoleh nilai aktivitas value added yaitu 3833,35 menit, nilai aktivitas non-value added yaitu 23,09 menit, dan nilai aktivitas necessary non-value added yaitu 710,45 menit. Dari aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah terdapat waste waiting dengan persentase yaitu 58%. Identifikasi waste waiting dilakukan menggunakan fishbone dan 5 Why’s. Sehingga diperlukan perancangan usulan berupa perancangan Standard Operating Procedure. Setelah melakukan perancangan usulan kemudian dilakukan pemetaan Value Stream Mapping (VSM) future state yang menghasilkan lead time yang berkurang yaitu 4507,04 menit.
Kata Kunci: Excava 200, Waste Waiting, Lean Manufacturing, Standard Operating Procedure.