PT. Pindad (Persero) merupakan BUMN yang bergerak dibidang manufaktur Alutsista dan produk-produk komersial. Salah satu produk dari PT. Pindad (Persero) adalah alat berat excavator “Pindad Excava 200”. Dari data historis periode Maret 2017 sampai Juni 2018, produksi aktual oleh perusahaan cenderung tidak dapat memenuhi target produksi Excava 200 yang telah ditentukan. Berdasarkan permasalahan, maka dilakukan observasi pada lantai produksi produk excava 200, lalu dilakukan pemetaan alur produksi menggunakan Tools Lean Manufacturing yaitu VSM (Value Stream Mapping). Dari hasil pemetaan VSM, diketahui terdapat lead time sebesar 3991,7 menit. Untuk mengetahui lebih rinci aktivitas-aktivitas dalam proses produksi, maka dilakukan pemetaan PAM (Process Activity Mapping). Berdasarkan pemetaan PAM, diketahui terdapat aktivitas value added sebesar 3589,91 menit, aktivitas non value added sebesar 37,56 menit dan aktivitas necessary non value added sebesar 619,85 menit. Berdasarkan aktivitas non value added dan necessary non value added, ditemukan adanya waste motion pada zona perakitan dengan persentase yaitu 22,7%. Identifikasi akar permasalahan waste motion pada zona perakitan dilakukan menggunakan fishbone diagram, dan 5 why’s. Untuk meminimasi waste motion pada zona perakitan, maka diberikan rancangan usulan penerapan 5S. Setelah dilakukan perancangan usulan, didapatkan pengurangan waktu waste sebesar 25,20 menit yang dapat dilihat pada Value Stream Mapping Future State.